Air minum dalam kemasan atau AMDK adalah produk air minum yang sudah melalui proses pengolahan dengan teknologi filtrasi sesuai prosedur kehigienisan yang aman dikonsumsi. AMDK dinilai praktis bagi masyarakat karena bisa didapatkan di mana dan kapan saja. Terdapat berbagai merk AMDK yang bisa dijadikan pilihan.
Namun, memilih AMDK yang tepat juga merupakan tindakan yang harus dilakukan. Oleh karena itu, mari ketahui lebih lanjut terkait jenis dan cara memilih AMDK yang tepat untuk tubuh melalui artikel ini.
Apa itu AMDK?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, definisi lebih lanjut dari air minum dalam kemasan atau AMDK adalah air minum yang telah melalui proses pengolahan tanpa adanya bahan tambahan lain (sesuatu yang bisa mengubah kualitas air minum) yang kemudian dikemas dan aman untuk diminum. Air minum dalam kemasan ini diproduksi karena semakin meningkatnya kebutuhan air di masyarakat.
Berdasarkan Menteri Perindustrian RI SK No. 96/M-IND/PER/12/2011, air minum dalam kemasan harus sesuai dengan peraturan yang ada, baik secara definisi maupun teknis kualifikasinya. Peraturan tersebut juga mengatur tentang air baku, perlengkapan teknik, pengemasan, dan lainnya.
Selain itu, dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492 Tahun 2010 terdapat beberapa persyaratan terkait AMDK adalah sebagai berikut.
- Tidak berasa.
- Tidak berbau.
- Tidak berwarna atau jernih.
- Tidak mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh atau tercemar, seperti:
- Cemaran mikroba (misalnya E.coli).
- Cemaran fisik (misalnya kotoran, pasir).
- Cemaran pestisida.
- Cemaran logam berat (misalnya timbal, tembaga, cadmium, merkuri, arsen).
- Cemaran kimia lainnya (misalnya nitrat, nitrit).
Persyaratan-persyaratan tersebut adalah tolok ukur air yang baik dan aman untuk diminum. Jadi, proses pengolahan AMDK harus sesuai dan patuh dengan standarisasi serta penilaian yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Baca juga: Air Mineral: Kandungan dan Manfaat yang Harus Diketahui
Jenis-Jenis AMDK
Produksi air minum dalam kemasan atau AMDK di Indonesia sudah sangat besar. Namun, setiap air minum dalam kemasan biasanya mempunyai proses pengolahan yang berbeda-beda, termasuk kandungan dan tingkat keasaman (pH) air. Adapun jenis-jenis AMDK adalah seperti berikut ini.
1. Air Mineral
Air mineral merupakan air dengan kandungan mineral dan zat alami lain. Pengolahannya melawati beberapa proses, salah satunya yaitu penyaringan.
Proses ini untuk memastikan kualitas dan kemurnian air mineral tetap terjaga tanpa adanya penambahan mineral lain dalam prosesnya. Tingkat keasaman (pH) air mineral adalah 6-8,5.
2. Air Demineral
Air demineral adalah air minum yang didapat melalui proses pemurnian mineral secara destilasi, deionisasi, dan reverse osmosis. Air demineral memiliki pH 5,0-7,5 dan tidak mengandung mineral.
3. Air Mineral Alami
Air yang diperoleh secara langsung dari sumber alami atau pengeboran dari sumur yang dalam dengan proses terkendali untuk menghindari pengaruh luar atau pencemaran dari sifat fisika, kimia, dan mikrobiologi air mineral alami. Klasifikasi dari air mineral alami yaitu:
- Air mineral alami berkarbonasi alami.
- Air mineral alami tanpa karbonasi.
- Air mineral alami dekarbonasi.
- Air mineral alami fortifikasi dengan karbondioksida dari sumbernya.
- Air mineral alami dikarbonasi.
4. Air Minum Embun
Air yang didapatkan dari udara lembap melalui proses pengembunan uap air. Selanjutnya, tetesan air embun kemudian diolah lebih lanjut menjadi air minum embun dalam kemasan.
Sistem Pengolahan AMDK
Untuk memperoleh AMDK dengan kualitas yang tinggi, maka diperlukan proses produksi dan pengolahan yang panjang sesuai standarisasi kesehatan dan SOP pabrik. Adapun sistem pengolahan AMDK adalah sebagai berikut.
1. Proses Filtrasi
Proses awal pengolahan AMDK adalah filtrasi air untuk menghilangkan bakteri, kotoran, dan zat berbahaya lainnya yang mengontaminasi air. Salah satu alat filtrasi yang banyak digunakan oleh pabrik adalah mesin RO.
Baca juga: Minum Air Putih Sehari Berapa Liter? Ini Anjurannnya
2. Proses Sterilisasi Awal dan Lanjutan
Selanjutnya, air harus melalui sterilisasi awal kemudian diteruskan dengan sterilisasi lanjutan untuk membunuh bakteri yang ada dalam sumber air yang digunakan.
3. Proses Pengadukan
Proses ini dilakukan apabila ingin menambahkan perasa ke dalam AMDK. Alat yang digunakan dalam proses ini adalah tangki pengadukan khusus.
4. Proses Pengisian
Tahap berikutnya yaitu proses pengisian air ke dalam kemasan. Biasanya, wadah yang disediakan yaitu botol dengan berbagai ukuran, gelas, dan galon.
5. Pemberian Label dan Tanggal Kedaluwarsa
Setelah semua wadah atau kemasan terisi, maka produk siap untuk diberi segel berupa plastik atau stiker. Kemudian, produk diberi tanggal kedaluwarsa agar konsumen mengetahui batas waktu penggunaan atau konsumsi produk. Proses ini bisa dilakukan dengan mesin maupun secara manual.
6. Proses Pengepakan dan Penyimpanan
Tahap akhir, produk siap dimasukkan ke dalam kardus lalu diberi segel lalu disimpan di gudang barang jadi sebelum dipasarkan.
Cara Memilih AMDK yang Sehat dan Tepat
Meskipun jenis merek AMDK sangat beragam di pasaran, namun tidak semua AMDK itu sama. Jadi, Anda perlu memilah dan memilih air minum dalam kemasan sebelum mengonsumsinya. Adapun cara-cara yang tepat dalam memilih AMDK adalah sebagai berikut.
- Memeriksa label air minum dalam kemasan yang mencantumkan informasi lengkap terkait nutrisi, kandungan zat kimia seperti fluoride atau klorin, jumlah mineralnya, tanggal kedaluwarsanya, ISO 9001, dan SNI-nya.
- Pilih AMDK dengan filter karbon aktif karena cenderung lebih sehat, sudah tidak mengandung partikel-partikel kecil yang mungkin ada di air minum, tidak berbau dan berasa.
- Pilihlah AMDK yang tidak mengandung gula, pemanis buatan, dan pewarna.
- Hindari AMDK dengan kandungan mineral yang terlalu tinggi karena bisa menyebabkan masalah kesehatan, contohnya batu ginjal.
- Sangat dianjurkan untuk memilih AMDK dengan kualitas yang sudah terverifikasi BPOM dan Badan POM. Selain itu, pilih dari label berkualitas seperti SNI atau HACCP, dan ISO.
- Pilihlah kemasan yang masih tersegel, bersih, dan tidak ada tanda-tanda keruh atau berwarna maupun kerusakan kemasan.
Nah, itulah informasi seputar AMDK yang harus Anda pahami. Selalu pastikan terlebih dahulu informasi apapun terkait AMDK untuk mengetahui fakta dan kebenarannya. Melalui penjelasan di atas, sekarang Anda tidak perlu kebingungan lagi memilih AMDK yang layak untuk dikonsumsi.
Jadi, kenali dan pilihlah air minum yang mengandung mineral murni dari pegunungan bukan mineral tambahan yang diperoleh selama proses produksi agar tetap terjaga kebersihan dan kualitasnya.
Selain itu, selalu penuhi kebutuhan cairan tubuh Anda dengan mengonsumsi air minum kurang lebih 2 liter per harinya untuk menjaga kesehatan tubuh.
Baca juga: Mengenal Air Putih Beserta Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh