Pabrik AMDK (air minum dalam kemasan) adalah salah satu industri besar di Indonesia dengan tingkat permintaan yang tinggi. Meski bisnis ini terbilang menggiurkan, membuat pabrik air minum dalam kemasan harus memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditetapkan.
Pasalnya, air minum yang dikonsumsi harus dijamin bebas dari pencemaran dan kontaminasi zat-zat berbahaya. Lantas, apa saja yang perlu diperhatikan sebelum membangun pabrik air minum dalam kemasan? Simak pembahasannya berikut ini.
1. Izin Usaha Mendirikan Pabrik
Mengurus izin usaha mendirikan pabrik AMDK adalah langkah pertama dan paling krusial. Hal ini berkaitan dengan keberlangsungan dan jaminan keamanan operasional pabrik. Terdapat beberapa izin legalitas yang harus diurus. Berikut daftarnya:
- IMB (Izin Mendirikan Bangunan).
- UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup) atau izin lingkungan.
- IUI (Izin Usaha Industri).
- TDI (Tanda Daftar Industri).
- SIPA (Surat Izin Pengambilan Air).
- SNI (Standar Nasional Indonesia).
- Halal- LPPOM MUI.
- ISO 9000/2005.
- Izin Prinsip.
2. Legalitas Izin Edar untuk Pemasaran Produk
Setelah memperoleh izin usaha, langkah selanjutnya adalah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Izin ini menjamin bahwa produk air minum dalam kemasan Anda aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Proses ini melibatkan pengujian kualitas produk untuk memastikan bahwa air yang diproduksi bebas dari kontaminan dan memenuhi standar kesehatan yang ketat.
3. Modal Usaha
Modal usaha yang diperlukan untuk mendirikan pabrik AMDK cukup besar dan mencakup berbagai aspek. Modal ini digunakan untuk pembelian lahan, pembangunan fasilitas pabrik, dan pembelian mesin serta peralatan pengolahan air.
Anda juga perlu memperhitungkan biaya operasional awal seperti penggajian karyawan, biaya utilitas (listrik, air, gas), bahan baku, serta biaya pemasaran dan distribusi.
Baca juga: Prosedur Pengawasan Kualitas Air Minum Layak Konsumsi
4. Lokasi Pabrik
Hal yang harus diperhatikan sebelum membuat pabrik air minum dalam kemasan selanjutnya adalah lokasi pabrik AMDK. Pemilihan lokasi pabrik harus mempertimbangkan beberapa faktor penting. Lokasi harus dekat dengan sumber air yang berkualitas baik untuk mengurangi biaya transportasi bahan baku.
Aksesibilitas lokasi juga penting untuk memudahkan distribusi produk ke pasar. Selain itu, Anda harus memastikan bahwa lokasi tersebut memenuhi persyaratan lingkungan dan peraturan zonasi industri yang berlaku. Evaluasi potensi risiko lingkungan dan sosial juga perlu dilakukan untuk menghindari konflik dengan komunitas setempat.
5. Kualitas Sumber Air yang Diolah
Kualitas sumber air merupakan faktor utama dalam produksi AMDK. Air yang digunakan harus bebas dari kontaminasi kimia, mikrobiologis, dan fisik. Pengujian laboratorium secara rutin diperlukan untuk memastikan bahwa air baku memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
Analisis kimiawi dan mikrobiologis harus dilakukan untuk mengidentifikasi dan menghilangkan zat-zat berbahaya seperti logam berat, bakteri patogen, dan virus. Menjaga kualitas sumber air penting untuk memastikan produk akhir aman dan berkualitas tinggi.
6. Proses Produksi Air Minum dalam Kemasan
Proses produksi air minum pada pabrik AMDK harus mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang ketat untuk menjamin kebersihan dan kualitas produk akhir. Proses ini mencakup beberapa tahapan mulai dari penyaringan, pengolahan, hingga pengemasan. Penggunaan peralatan dan teknologi yang modern serta higienis sangat diperlukan.
Seluruh proses harus dilakukan dalam lingkungan yang steril untuk mencegah kontaminasi. Pabrik juga harus dilengkapi dengan sistem monitoring yang ketat untuk memastikan setiap tahap produksi memenuhi standar kualitas.
7. Jenis Filtrasi dan Sistem Pengolahan Air
Sistem pengolahan air yang efektif di pabrik AMDK adalah kunci untuk menghasilkan produk berkualitas. Berbagai jenis filtrasi harus digunakan untuk menghilangkan kontaminan dari air baku.
Namun, semakin baik kualitas sumber air maka semakin sedikit jenis filtrasi yang digunakan di pabrik tersebut. Berikut adalah beberapa jenis filtrasi:
Jenis Filtrasi | Fungsi |
Makro filtrasi | Menghilangkan kotoran kasar. |
Mikro filtrasi | Menghilangkan kotoran halus. |
Ultraviolet lamp | Membunuh virus dan bakteri. |
Ozon generator | Membunuh virus dan bakteri. |
Ultrafiltrasi | Menyaring kotoran yang sangat halus. |
Nanofiltrasi | Menyaring ion tertentu dalam kandungan air, biasanya TDS air berkurang 50-80%. |
Reverse osmosis | Menyaring hampir semua ion dalam air, TDS air berkurang 95-98%. |
Baca juga: Regulasi Permenkes Kualitas Air Minum Layak Konsumsi
8. Ketersediaan Akses Listrik
Operasi pabrik AMDK membutuhkan pasokan listrik yang stabil dan memadai untuk menjalankan mesin-mesin pengolahan air, pengemasan, dan peralatan lainnya. Pastikan lokasi pabrik memiliki akses ke jaringan listrik yang andal.
Selain itu, pertimbangkan penggunaan generator sebagai sumber listrik cadangan untuk menghindari gangguan produksi akibat pemadaman listrik. Penggunaan energi terbarukan seperti panel surya juga dapat dipertimbangkan untuk efisiensi biaya dan keberlanjutan lingkungan.
9. Denah Ruangan Pabrik
Denah ruangan pabrik harus dirancang dengan mempertimbangkan efisiensi proses produksi dan standar kebersihan yang ketat. Area pengolahan air, pengisian, pengemasan, dan penyimpanan harus dipisahkan dengan baik untuk mencegah kontaminasi silang.
Ruangan untuk penyimpanan bahan baku dan produk jadi harus terjaga kebersihannya dan dilengkapi dengan sistem ventilasi yang baik. Selain itu, alur kerja yang efisien harus dirancang untuk meminimalkan waktu dan biaya produksi.
10. Sumber Daya Manusia untuk Proses Pengolahan
Pabrik AMDK membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman untuk menjalankan operasi harian. Karyawan harus memiliki pengetahuan tentang prosedur pengolahan air, pemeliharaan mesin, dan standar kebersihan.
Pelatihan rutin dan sertifikasi karyawan sangat penting untuk memastikan mereka mengikuti praktik terbaik dan peraturan yang berlaku. Selain itu, manajemen yang efektif diperlukan untuk mengkoordinasikan berbagai aspek operasional dan memastikan kualitas produk tetap terjaga.
11. Biaya Produksi
Selain modal awal, biaya produksi merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan sebelum membuat pabrik air minum dalam kemasan. Biaya produksi mencakup bahan baku (air, bahan kimia untuk pengolahan), biaya tenaga kerja, utilitas (listrik, air, gas), perawatan mesin, dan kemasan.
Mengendalikan biaya produksi adalah kunci untuk menjaga profitabilitas bisnis. Selain itu, dengan biaya produksi air minum dalam kemasan, Anda dapat menentukan harga jual yang tepat dan sesuai kondisi pasar.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk mendirikan pabrik AMDK. Mengingat pentingnya kualitas dan keamanan dari air minum yang dihasilkan, pabrik harus memastikan setiap prosesnya dilakukan sesuai standar.
Dengan begitu, air minum yang dikonsumsi pelanggan juga berkualitas dan bebas dari kontaminasi berbahaya. Sebagai konsumen, Anda juga harus memastikan untuk hanya mengonsumsi air minum yang jelas kualitas dan keamanannya.
Hal tersebut bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah terjadinya masalah kesehatan akibat kontaminasi zat berbahaya. Selain itu, pastikan senantiasa memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih sebanyak kurang lebih 2 liter atau 8 gelas per hari.
Baca juga: 6 Kandungan Air Mineral Beserta Manfaatnya untuk Tubuh