Pada kenyataannya, infeksi bakteri penyebab diare menjadi salah satu alasan umum penyakit ini. Adapun diare adalah masalah kesehatan yang ditandai BAB encer atau berair secara terus-menerus dalam satu hari.
Secara lebih lanjut, berbagai bakteri di benda sekitar Anda, udara yang dihirup, hingga konsumsi makanan dan air mineral bisa menyebabkan diare. Jika ingin mengetahui bakteri penyebab diare dan cara pemaparannya agar terhindar dari penyakit tersebut, bacalah ulasan berikut sampai selesai!
Bakteri Penyebab Diare
Pada dasarnya, diare adalah penyakit yang bisa disebabkan infeksi, keracunan makan, alergi, gangguan fungsi sistem pencernaan, dan efek samping obat.
Di antara penyebab tersebut, ada beberapa bakteri yang menyebabkan diare, seperti E. coli, Shigella, dan Salmonella.
1. Campylobacter jejuni
Pertama, ada Campylobacter jejuni. Diketahui, bakteri penyebab diare ini biasanya ditemukan pada unggas, daging sapi, serta susu dan olahannya yang tidak dipasteurisasi.
Selain diare, Campylobacter juga bisa menyebabkan kram perut, demam, mual, hingga sindrom Guillain-Barré. Untuk mencegahnya, Anda perlu mengolah makanan dan minuman hingga matang agar konsumsinya aman.
2. Clostridium difficile
Selanjutnya, Clostridium difficile adalah salah satu bakteri penyebab diare. Lebih lanjut, diare akibat C. difficile bisa dibarengi dengan demam, nyeri perut, dan radang usus besar.
Perlu dipahami, bakteri diare ini ditemukan pada seseorang yang mengonsumsi antibiotik dalam jangka panjang. Sebab, hal tersebut mengganggu keseimbangan bakteri dalam usus.
Oleh sebab itu, Anda dapat mencegah infeksi dengan mengonsumsi antibiotik sesuai kebutuhan, rutin cuci tangan pakai sabun, dan menjaga kebersihan fasilitas medis bagi rumah sakit, puskesmas, maupun klinik.
3. Escherichia coli
Kemudian, bakteri penyebab diare yang dikenal banyak orang adalah Escherichia coli atau E. coli. Biasanya, bakteri ini tumbuh dengan tidak berbahaya pada usus, bahkan berperan dalam menjaga sistem pencernaan.
Namun, beberapa jenis E. coli di sayur, buah, daging, dan susu yang tidak diolah secara tepat dapat menyebabkan diare.
Jadi, Anda sebaiknya mencegah hal tersebut dengan memastikan persiapan dan pengolahan makanan maupun minuman dilakukan secara tepat sebelum dikonsumsi. Selain itu, rutin cuci tangan dengan sabun sebelum melakukan aktivitas, terutama masak, makan, dan minum.
4. Listeria monocytogenes
Selain itu, ada Listeria monocytogenes. Seperti sebelumnya, infeksi bakteri penyebab diare ini disebabkan pengolahan daging, susu, dan sayur yang tidak tepat sehingga terkontaminasi.
Tidak hanya diare, bakteri ini bahkan dapat menyebabkan demam dan mual. Diketahui, bakeri ini terutama berbahaya bagi ibu hamil, bayi, lansia, dan orang dengan sistem imun lemah. Sebab, bakteri ini bisa mengakibatkan kelahiran prematur maupun meningitis.
Supaya terhindar dari risiko-risiko kesehatan tersebut, Anda sebaiknya tidak mengkonsumsi susu dan produk olahannya yang tidak melalui pasteurisasi. Selain itu, pastikan sayuran sudah dicuci sampai bersih sebelum dikonsumsi.
Baca Juga: Apa Penyebab Urine Keruh? Kenali beserta Cara Mengatasinya
5. Salmonella enterica
Lalu, Salmonella enterica adalah bakteri penyebab gastroenteritis. Namun, diare menjadi salah satu gejala umum dari penyakit ini.
Diketahui, bakteri ini banyak ditemukan di daging mentah, telur setengah matang, serta sayur dan buah yang tidak dicuci bersih. Oleh karena itu, Anda perlu mencuci bahan makanan mentah hingga bersih dan selalu memasaknya sampai matang sebelum dikonsumsi.
6. Shigella
Sementara itu, bakteri penyebab diare lainnya adalah Shigella. Pada umumnya, Shigella ditemukan di air dan makanan yang kotor. Jadi, infeksinya lebih mungkin terjadi pada lingkungan dengan sanitasi buruk atau jika gaya hidup seseorang kurang bersih.
Agar infeksi tidak terjadi, Anda sebaiknya rajin cuci tangan serta jangan menelan air ketika berenang. Selain itu, pastikan Anda tidak memasak untuk orang rumah ketika sedang terkena diare.
7. Vibrio cholerae
Berikutnya, ada Vibrio cholerae. Bakteri ini sebenarnya menyebabkan kolera yang salah satu gejalanya adalah diare, dehidrasi ekstrem, muntah, dan kram perut.
Perlu dipahami, infeksi bakteri diare ini menular melalui air yang terkontaminasi dan buruknya sistem sanitasi sekitar. Maka dari itu, pastikan Anda hanya mengonsumsi air minum yang matang dan bersih serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
8. Yersinia enterocolitica
Untuk bakteri penyebab diare terakhir, ditemukan infeksi penyakit ini yang disebabkan Yersinia enterocolitica. Ketika terinfeksi bakteri ini, Anda tidak hanya mengalami diare, tetapi juga demam, nyeri perut, hingga berpotensi menderita komplikasi seperti arthritis serta gangguan usus lainnya.
Karena bersumber dari konsumsi daging tak matang dan air terkontaminasi, Anda perlu menghindari keduanya agar tidak terinfeksi.
Cara Mencegah Diare
Setelah mengetahui bakteri penyebab diare, Anda sekarang bisa mencegah pemaparannya. Walaupun sudah sedikit dibocorkan di atas, berikut rangkuman cara mencegah diare yang perlu diperhatikan.
- Rutin cuci tangan pakai sabun, terutama sebelum dan sesudah makan serta setelah dari toilet.
- Menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
- Menjaga kebersihan fasilitas medis bagi rumah sakit, puskesmas, maupun klinik.
- Mengonsumsi antibiotik sesuai kebutuhan.
- Tidak menelan air ketika berenang.
- Mengolah makanan hingga matang.
- Mencuci bahan makanan mentah hingga bersih sebelum dikonsumsi.
- Tidak memasak untuk diri sendiri dan orang lain ketika sedang terkena diare.
- Tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak matang.
- Hanya mengonsumsi susu yang dipasteurisasi.
- Memberi ASI eksklusif pada enam bulan pertama bagi bayi untuk membangun sistem imun.
- Hanya mengonsumsi air minum yang matang dan bersih.
Karena cara mencegah infeksi bakteri penyebab diare tersebut, Anda harus memilih air minum yang terjaga kebersihan dan kualitasnya.
Dalam hal ini, pilihlah air minum dengan kandungan air mineral murni dari pegunungan, bukan mineral tambahan yang didapat selama proses produksi, sehingga kebersihan serta kesehatannya makin terjamin.
Agar kesehatan makin terjaga, Anda pun harus selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air kurang lebih 2 liter per hari. Dengan demikian, sistem imun terjaga dan risiko diare makin berkurang.
Yuk, cegah diare dengan selalu mengonsumsi air mineral yang bersih dan berkualitas!
Baca Juga: Apakah Air Isi Ulang Aman Dikonsumsi? Begini Faktanya!





