Mineral adalah zat non-organik yang dibutuhkan tubuh supaya bisa tumbuh dan berfungsi dengan baik. Walaupun jumlahnya sedikit, mineral berperan penting untuk menjaga kesehatan. Salah satu jenisnya adalah mineral mikro.
Mineral mikro memang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil, tapi fungsinya besar, mulai dari menjaga daya tahan tubuh, membantu kerja enzim, hingga mendukung fungsi saraf dan hormon.
Contoh mineral mikro antara lain zinc, zat besi, mangan, yodium, selenium, dan tembaga. Ingin tahu lebih dalam tentang jenis-jenis mineral mikro? Yuk, simak!
Apa Itu Mineral Mikro?
Mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sangat kecil, biasanya kurang dari 100 miligram per hari. Meskipun jumlahnya sedikit, keberadaan mineral ini sangat penting untuk menjaga fungsi tubuh tetap optimal.
Mineral mikro terlibat dalam berbagai proses penting, mulai dari metabolisme, pembentukan sel darah, hingga menjaga keseimbangan hormon dan sistem saraf.
Karena tubuh tidak dapat memproduksi mineral sendiri, asupannya harus dipenuhi melalui makanan sehari-hari, seperti daging, ikan, kacang-kacangan, dan sayuran.
Jenis-Jenis Mineral Mikro
Mineral mikro memang hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil, tetapi keberadaannya tidak bisa diabaikan. Ada beberapa jenis mineral mikro yang penting untuk mendukung fungsi tubuh. Berikut daftar mineral mikro yang perlu Anda kenali:
1. Zink
Zink atau seng termasuk mineral mikro yang penting bagi tubuh. Kehadirannya dibutuhkan karena ikut serta dalam banyak proses tubuh melalui enzim-enzim yang bekerja setiap hari.
Jumlah yang dibutuhkan sebenarnya tidak banyak, tetapi berbeda antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki memerlukan sekitar 5,5–9,5 mg per hari, sedangkan perempuan memerlukan 4–7 mg per hari.
Zink ini bisa Anda temukan dalam makanan sehari-hari, seperti daging merah, ayam, maupun sereal yang sudah diperkaya zink.
Baca juga: Mengenal Natrium dan Manfaatnya Bagi Tubuh, Harus Tahu!
2. Zat Besi
Tubuh membutuhkan zat besi agar oksigen bisa sampai ke seluruh jaringan. Mineral mikro ini berperan dalam pembentukan hemoglobin di darah dan mioglobin di otot sehingga tubuh bisa tetap berenergi.
Jika asupannya kurang, tubuh akan lebih cepat lelah karena distribusi oksigen tidak berjalan optimal.
Kebutuhan zat besi berbeda untuk laki-laki dan perempuan. Laki-laki memerlukan sekitar 8,7 mg per hari, sedangkan perempuan membutuhkan sekitar 14,8 mg per hari. Zat besi dapat diperoleh dari makanan seperti hati, daging, dan sayuran berdaun hijau tua.
3. Mangan
Tubuh juga membutuhkan mangan sebagai salah satu mineral mikro yang mendukung berbagai proses penting. Kehadirannya membantu enzim bekerja, misalnya melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Mangan juga terlibat dalam metabolisme, menjaga kekuatan tulang, dan membantu pembentukan kolagen yang diperlukan saat luka sedang disembuhkan.
Mangan bisa ditemukan dalam makanan sehari-hari, seperti teh, kacang-kacangan, dan sereal. Untuk kebutuhan hariannya, laki-laki dewasa dianjurkan mengonsumsi sekitar 2,3 mg mangan, sedangkan perempuan dewasa sekitar 1,8 mg.
4. Yodium
Yodium dibutuhkan tubuh untuk membentuk hormon tiroid, yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3), yang berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan, serta fungsi berbagai organ.
Orang dewasa dianjurkan mengonsumsi yodium sekitar 0,14 mg per hari. Sumber yodium bisa didapat dari ikan laut, kerang, dan beberapa jenis biji-bijian.
Baca juga: Apa Itu Kalium? Inilah Manfaat dan Dampak Kekurangannya
5. Selenium
Selenium adalah mineral mikro yang berperan membentuk selenoprotein, yaitu protein yang berkaitan dengan selenium.
Ada banyak jenis selenoprotein di dalam tubuh yang memiliki fungsi masing-masing, seperti membantu kerja hormon tiroid, melindungi sel dari kerusakan akibat stres oksidatif, mengatur pertumbuhan sel, hingga mendukung proses pembentukan sperma.
Kebutuhan selenium pada orang dewasa berbeda antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki memerlukan sekitar 0,075 mg per hari, sedangkan perempuan membutuhkan sekitar 0,06 mg per hari. Selenium bisa didapatkan dari makanan seperti daging, ikan, dan kacang-kacangan.
6. Tembaga
Tembaga termasuk salah satu mineral mikro yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Tembaga membantu penyerapan dan transportasi zat besi dalam tubuh sehingga berperan penting dalam pembentukan sel darah merah.
Kekurangan tembaga bisa membuat proses ini tidak berjalan optimal. Selain itu, tembaga juga bekerja sebagai antioksidan yang melindungi sel dari radikal bebas.
Nah, orang dewasa memerlukan sekitar 1,2 mg tembaga setiap hari. Sumbernya dapat ditemukan pada makanan seperti kacang-kacangan, kerang, dan jeroan.
Itu tadi penjelasan mengenai mineral mikro, yaitu kelompok mineral yang meski jumlah kebutuhannya kecil, namun memegang peran besar bagi kesehatan tubuh.
Kekurangannya bisa memengaruhi berbagai sistem tubuh sehingga memenuhi asupannya setiap hari menjadi langkah penting untuk menjaga keseimbangan dan daya tahan.
Sumber mineral mikro bisa didapatkan dari makanan bergizi seimbang, mulai dari daging, ikan, kacang-kacangan, hingga sayuran.
Namun, asupan cairan juga tidak boleh diabaikan. Air mineral bisa menjadi pendukung tambahan agar tubuh tetap mendapatkan mineral alami yang dibutuhkan.
Dalam memilih air mineral, sebaiknya perhatikan beberapa hal. Pilihlah air minum yang berasal dari sumber pegunungan sehingga mengandung mineral murni alami, bukan hasil tambahan dalam proses produksi.
Pastikan juga kualitas serta kebersihan air yang dikonsumsi tetap terjamin. Agar manfaatnya lebih optimal, biasakan minum air putih sekitar 2 liter per hari.
Dengan begitu, kebutuhan cairan dan mineral mikro akan terpenuhi, tubuh lebih bertenaga, serta kesehatan tetap terjaga dalam jangka panjang.
Baca juga: 10 Manfaat Kalsium bagi Tubuh yang Sayang Dilewatkan






