Bolehkah Bayi Minum Air Putih? Simak Faktanya di Sini

bolehkah bayi minum air putih

Melihat manfaat minum air putih untuk kesehatan, banyak orang yang mengira bahwa air putih itu baik untuk dikonsumsi oleh bayi. Namun, sebenarnya bolehkah bayi minum air putih? Jawabannya adalah tidak.

Meskipun air putih bisa memberikan banyak manfaat, tapi jika diberikan kepada bayi maka akan lebih banyak risiko daripada manfaat yang akan didapatkan. Bagi Anda yang memiliki pertanyaan bolehkah bayi minum air putih? Simak artikel ini sampai akhir untuk mengetahui faktanya.

Bolehkah Bayi Minum Air Putih?

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, jawaban dari pertanyaan bolehkah bayi minum air putih adalah tidak. Perlu diketahui, kebutuhan cairan tubuh dari bayi sudah dapat tercukupi dengan mengonsumsi ASI eksklusif. Selain itu, ASI eksklusif juga memiliki kandungan nutrisi lainnya yang diperlukan oleh bayi.

Pada beberapa kondisi khusus, bayi juga akan mengonsumsi susu formula yang telah direkomendasikan oleh dokter. Susu formula tersebut juga memiliki kandungan air sehingga sudah dapat mencukupi kebutuhan cairan bayi. 

Dari pembahasan tersebut, pertanyaan bolehkah bayi minum air putih sudah dapat terjawab. Bayi tidak disarankan untuk minum air putih karena kebutuhan cairan tubuhnya sudah dapat dipenuhi dengan ASI eksklusif atau susu formula. Lalu, pada usia berapa bayi boleh minum air putih? Bayi baru boleh minum air ketika sudah berusia di atas 6 bulan, itupun dengan porsi tertentu yang berbeda dengan porsi air putih untuk orang dewasa.

Meski bayi berusia di bawah 6 bulan tidak diperbolehkan mengonsumsi air, tapi tidak menutup kemungkinan apabila karena beberapa kondisi hal tersebut diperbolehkan. Dokter Anak Indonesia tetap lebih menyarankan untuk lebih sering memberi ASI eksklusif guna mengatasi dehidrasi pada anak di bawah usia 6 bulan.

Hal tersebut dilakukan untuk membantu mengembalikan cairan tubuh pada bayi yang berkurang.

Rekomendasi Porsi Minum Air Putih Bayi di Atas 6 Bulan

Pada pembahasan bolehkah bayi minum air putih di atas sudah dijelaskan bahwa bayi baru diperbolehkan minum air putih setelah berusia di atas 6 bulan. Untuk bayi di bawah 6 bulan, cukup mengonsumsi ASI eksklusif atau susu formula yang direkomendasikan dokter. Adapun rekomendasi porsi minum air putih untuk bayi di atas 6 bulan adalah sebagai berikut.

  • Bayi 6-9 bulan: Menurut CDC, porsi minum harian bayi di usia tersebut adalah 118-227 ml/hari. Untuk pemberiannya sendiri dapat menggunakan sendok, dot, atau sippy cup.
  • Bayi 9-12 bulan: Porsi minum hariannya adalah 227 ml. Pada umumnya, bayi berusia 9-12 bulan sudah dapat diberikan minuman melalui botol atau gelas. 
  • Bayi 12-24 bulan: Porsi minum hariannya berkisar 227-946 ml. Kebutuhan tersebut menyesuaikan kebutuhan masing-masing bayi. Jika bayi meminta air minum karena merasa haus, maka boleh untuk diberikan.

Baca juga: Mengenal Apa itu TDS Air Minum dan Kriteria Kelayakannya

Bahaya Minum Air Putih untuk Bayi

Alasan kenapa bayi tidak boleh minum air putih adalah karena terdapat beberapa risiko yang membahayakan bayi. Adapun beberapa risiko bahaya pada bayi karena minum air putih adalah sebagai berikut.

1. Asupan Nutrisi Berkurang

Perlu diketahui, air putih dapat mengontrol nafsu makan dan karena hal tersebut, Anda bisa melakukan diet air putih untuk membantu menurunkan berat badan. Hal tersebut juga berlaku pada bayi, ketika bayi mengonsumsi air putih, maka ia akan merasa cepat kenyang sehingga jumlah nutrisi yang didapatkan melalui ASI eksklusif maupun susu formula jadi berkurang.

Hal tersebut secara tidak langsung dapat membuat tumbuh kembang bayi menjadi terhambat karena kekurangan asupan nutrisi. Maka dari itu, disarankan untuk tidak memberikan air putih pada bayi di bawah usia 6 bulan agar tidak mengalami kekurangan nutrisi.

Selain itu, sistem pencernaan pada bayi masih belum mampu menyerap cairan dengan baik. Maka dari itu, ketika bayi mengonsumsi air putih maka risiko ia mengalami perut kembung akan meningkat. Perut kembung tersebut akan mengakibatkan rasa tidak nyaman pada bayi serta mengganggu proses pencernaannya.

2. Diare

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa pencernaan bayi masih belum bisa menyerap air dengan baik. Selain itu, sistem pencernaan tersebut juga masih rentan terhadap infeksi penyakit. 

Jadi, mengonsumsi air yang tidak steril dapat berpotensi membuat bayi mengalami diare. Maka dari itu, penting untuk memperhatikan kualitas air yang digunakan. Jika bayi disarankan dokter untuk mengonsumsi susu formula, maka pastikan air yang digunakan sudah steril.

Baca juga: Sumber Pencemaran Air dan Beragam Penyebabnya, Simak!

3. Keracunan Air

Keracunan air bisa terjadi saat konsumsi air lebih banyak dari kemampuan tubuh untuk mengeluarkan air, sehingga terjadi difusi dalam cairan tubuh yang menyebabkan kadar natrium darah pada tubuh menurun.

Apabila bayi telah mengalami gejala, seperti tubuh membengkak, diare, atau muntah, maka segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat karena gejala tersebut mengindikasikan bayi mengalami keracunan air.

Dari beberapa penjelasan di atas, maka pertanyaan bolehkah bayi minum air putih sudah dapat terjawab. Bayi baru boleh minum air putih setelah berusia 6 bulan ke atas. Untuk bayi yang berusia di bawah 6 bulan, disarankan untuk diberikan ASI eksklusif karena sudah dapat memenuhi nutrisi serta kebutuhan cairan tubuh bayi. 

Selain memperhatikan asupan cairan tubuh pada bayi, ada baiknya juga untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh anggota keluarga lainnya. Untuk orang dewasa, disarankan untuk mengonsumsi air putih sebanyak 2 liter per hari. Selain itu, pastikan air yang dikonsumsi merupakan air yang mengandung mineral pegunungan asli, bukan mineral yang didapatkan dari proses pabrik.

Dengan begitu, kebutuhan cairan akan selalu terjaga serta tubuh dapat merasakan banyak manfaat kesehatan dari mineral alami tersebut.

Baca juga: 6 Cara Membuat Air PDAM Layak Diminum untuk Sehari-Hari

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mungkin Anda Juga Suka

Artikel Terkait

Search