Ini Bahaya Dehidrasi saat Hamil dan Cara Mencegahnya!

dehidrasi saat hamil

Dehidrasi saat hamil adalah kondisi yang tidak boleh dianggap remeh. Ketika tubuh kekurangan cairan, berbagai fungsi penting bisa terganggu, termasuk yang berkaitan dengan tumbuh kembang janin. 

Ibu hamil membutuhkan asupan cairan lebih banyak dari biasanya. Sebab, perubahan tubuh dan hormon yang terjadi selama kehamilan bisa membuat ibu hamil lebih mudah kehilangan cairan.

Saat mengandung, ibu mungkin akan kehilangan cairan karena mual, muntah, sering berkeringat, atau kurang minum air putih. Jika tidak segera ditangani, dehidrasi bisa menimbulkan beberapa komplikasi pada janin.

Sebelum terlambat, mari ketahui apa saja bahaya dehidrasi saat hamil dan bagaimana cara mencegahnya di artikel ini!

Penyebab Dehidrasi saat Hamil

Dehidrasi saat hamil bisa dipicu oleh berbagai kondisi yang umum dialami ibu hamil. Mulai dari gangguan pencernaan hingga perubahan fisiologis tubuh, semuanya dapat meningkatkan risiko kehilangan cairan. Berikut ini adalah beberapa penyebab yang perlu diketahui:

1. Diare

Diare saat hamil bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit dalam waktu singkat, terutama jika disertai muntah. 

Kondisi ini dapat dipicu oleh perubahan hormon, infeksi virus atau bakteri, maupun perubahan pola makan dan kebutuhan gizi yang memengaruhi sistem pencernaan.

2. Peningkatan Volume Darah

Peningkatan volume darah pada ibu hamil biasanya akan membuat tubuh membutuhkan lebih banyak cairan. Jika kebutuhan air harian tidak segera dipenuhi, kondisi ini berpotensi memicu dehidrasi di awal masa kehamilan.

3. Morning Sickness

Sekitar 50% wanita hamil mengalami morning sickness pada trimester pertama yang dapat menyebabkan muntah, sering buang air kecil, dan berkeringat sehingga meningkatkan risiko dehidrasi saat hamil.

Baca juga: Cara Agar Tidak Dehidrasi: 5 Tips Praktis Sehari-hari

Bahaya Dehidrasi saat Hamil

Dehidrasi saat hamil tidak hanya membuat tubuh lemas, tapi juga bisa menimbulkan dampak serius bagi ibu maupun janin. Jika tidak ditangani dengan baik, kekurangan cairan dapat memicu berbagai gangguan kehamilan berikut ini.

1. Komplikasi pada Bayi atau Ibu

Dehidrasi berat yang terjadi saat hamil bisa menyebabkan syok hipovolemik. Syok hipovolemik merupakan kondisi yang terjadi akibat penurunan volume darah dan dapat mengancam nyawa ibu maupun janin.

2. Air Ketuban yang Terlalu Sedikit

Volume air ketuban bisa menjadi terlalu sedikit ketika ibu hamil mengalami dehidrasi. Jika terjadi di awal kehamilan, hal ini bisa mengganggu perkembangan janin atau berisiko menyebabkan keguguran. 

Sementara itu, pada trimester akhir, kondisi ini dapat meningkatkan risiko persalinan prematur dan komplikasi saat melahirkan.

3. Komplikasi Kehamilan

Berbagai risiko komplikasi juga dapat meningkat saat ibu hamil mengalami dehidrasi. Hal ini disebabkan karena volume cairan ketuban yang berkurang akibat dehidrasi dapat mengganggu perkembangan janin.

Beberapa risiko tersebut di antaranya adalah bayi lahir dengan cacat bawaan, gangguan pada sistem saraf, persalinan prematur, hingga menurunnya produksi ASI setelah melahirkan.

4. Memicu Kontraksi Palsu

Kontraksi palsu atau braxton hicks juga merupakan bahaya yang disebabkan oleh dehidrasi saat hamil. Kondisi ini biasanya berlangsung 1–2 menit dan umumnya terjadi di trimester ketiga, meski bisa juga muncul sejak trimester kedua.

5.  Infeksi Saluran Kemih

Dehidrasi berat yang terjadi saat hamil juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Kondisi ini berisiko menimbulkan komplikasi pada ginjal ibu dan meningkatkan kemungkinan bayi lahir prematur.

6. Kram Otot

Dehidrasi yang terjadi saat hamil bisa membuat suhu tubuh meningkat dan memicu kram otot. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan dapat mengganggu aktivitas ibu hamil sehari-hari.

7. Kelahiran Prematur

Tubuh yang tidak terhidrasi dengan baik selama masa kehamilan bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan aliran darah. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu kontraksi yang berujung pada persalinan prematur.

Baca juga: Apa Saja Akibat Kurang Minum Air Putih? Ini Penjelasannya!

Tanda Tubuh Mengalami Dehidrasi saat Hamil

Dehidrasi bisa terjadi tanpa disadari, terutama saat hamil. Agar Anda lebih waspada, berikut beberapa ciri yang menandakan tubuh mulai kekurangan cairan:

  • Sering sakit kepala: Kekurangan cairan bisa menyebabkan sakit kepala, terutama saat terlalu lama berada di bawah sinar matahari. Untuk itu, cukupi asupan air putih setidaknya 10–12 gelas sehari untuk mencegahnya.
  • Sering merasa haus dan mulut kering: Mulut yang terasa kering dan mudah haus bisa menjadi tanda dehidrasi. Sebaiknya hindari minuman manis, seperti soda, teh, atau kopi karena justru bisa menambah rasa haus.
  • Mudah mengantuk meski sudah cukup tidur: Jika Anda tetap merasa mengantuk meskipun sudah cukup tidur, ini bisa jadi itu tanda tubuh kekurangan cairan. Kondisi ini sering disertai mata cekung dan tekanan darah rendah.
  • Warna urine lebih pekat: Urine yang berwarna kuning tua atau kondisi jarang buang air kecil bisa menjadi tanda dehidrasi. Jika hal ini terjadi selama kehamilan, sebaiknya segera cukupi kebutuhan cairan atau konsultasikan ke dokter.
  • Bibir pecah-pecah: Bibir kering dan pecah-pecah juga bisa menunjukkan bahwa tubuh kekurangan cairan. Untuk mengatasinya, bisa menggunakan pelembap bibir dan perbanyak minum air putih untuk mengatasinya.

Cara Mencegah Dehidrasi saat Hamil

Menjaga tubuh tetap terhidrasi selama kehamilan sebenarnya cukup mudah dilakukan. Dengan membiasakan pola hidup sehat dan memperhatikan asupan cairan, Anda bisa mencegah dehidrasi saat mengandung buah hati. 

Berikut beberapa cara mencegah dehidrasi saat hamil yang bisa dilakukan:

  • Perbanyak minum air putih: Minumlah air putih sekitar 8–12 gelas atau sekitar 3 liter per hari. Jika aktif bergerak atau sering berolahraga, tambahkan asupan cairan sesuai kebutuhan tubuh.
  • Istirahat saat muncul gejala dehidrasi ringan: Segera minum air dan beristirahat saat mulai merasa haus atau lemas. Jika gejala berlanjut, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapat penanganan sesuai penyebabnya.
  • Konsumsi cairan pengganti elektrolit: Selain air putih, Anda bisa minum air mineral, jus, air kaldu, atau air kelapa mengandung gula, vitamin, dan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
  • Hindari minuman berkafein: Kurangi konsumsi kopi, teh, dan minuman bersoda karena bersifat diuretik dan bisa membuat Anda lebih sering buang air kecil.
  • Konsumsi buah tinggi kandungan air: Buah seperti semangka, stroberi, blewah, lemon, jambu air, dan markisa bisa membantu memenuhi kebutuhan cairan sekaligus meredakan pusing saat hamil.
  • Tetap makan dan minum saat mengalami morning sickness: Jika mengalami morning sickness, usahakan tetap makan dan minum saat mual mereda agar tubuh tetap mendapat asupan cairan dan nutrisi.
  • Batasi aktivitas berat dan hindari cuaca panas: Hindari olahraga berat atau terlalu lama di bawah sinar matahari. Anda tetap bisa berolahraga ringan yang aman untuk ibu hamil.
  • Segera konsultasi jika gejala memburuk: Jika mengalami mual dan muntah berat hingga sulit makan atau minum, sebaiknya segera periksa ke dokter agar mendapat perawatan yang tepat. Pada kondisi tertentu, Anda mungkin membutuhkan cairan tambahan melalui infus.

Itulah ulasan lengkap mengenai bahaya hingga pentingnya mencegah dehidrasi saat hamil. Demi menjaga kesehatan ibu dan janin, pastikan cairan harian terpenuhi, yaitu dengan minum air mineral murni sebanyak 2 liter atau 3 liter per hari.

Selain jumlahnya, ibu hamil juga perlu memperhatikan kualitas air minum yang dipilih. Sebaiknya, selalu pilih air mineral murni dari pegunungan yang terjaga kebersihannya, bukan yang mengandung tambahan mineral dari proses produksi.

Yuk, cegah dehidrasi saat hamil dengan rutin minum air mineral murni yang terjaga kualitasnya, demi kehamilan yang lebih sehat dan nyaman!

Baca juga: Efek Kurang Minum Air Putih yang Tidak Boleh Disepelekan!

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mungkin Anda Juga Suka

Artikel Terkait

Search