5 Perbedaan Air Mineral dan Demineral yang Perlu Anda Tahu

perbedaan air mineral dan demineral

Sebagai salah satu sumber kehidupan yang penting bagi semua makhluk di bumi, air memiliki banyak jenis, di mana dua di antaranya adalah air mineral dan air demineral. Kedua jenis air ini memiliki perbedaan yang signifikan, entah itu dari segi kandungan maupun tujuan penggunaannya. Oleh karena itu, di artikel ini akan dibahas mengenai perbedaan air mineral dan demineral.

Mulai dari sumber, rasa, kandungan, manfaat, dan penggunaan, semuanya akan dibahas secara lengkap. Yuk, simak hingga akhir.

Perbedaan Air Mineral dan Demineral 

Air mineral adalah jenis air dengan kandungan mineral alaminya yang kaya sehingga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Sementara itu, air demineral adalah jenis air yang telah mengalami proses demineralisasi sehingga cenderung murni dan tidak mengandung mineral atau zat-zat lainnya.

Perbedaan air mineral dan demineral terletak pada sumber air, rasa, kandungan, manfaat, dan tujuan penggunaannya. Untuk lebih detailnya, berikut penjelasan detail mengenai perbedaan air mineral dan demineral.

1. Sumber Air 

Perbedaan air mineral dan demineral yang pertama adalah berdasarkan sumber airnya. Air mineral berasal dari sumber alami, seperti mata air pegunungan yang mengalir melalui lapisan tanah dan batuan. Selama proses alami ini, air secara perlahan menyerap mineral-mineral, seperti kalsium, magnesium, dan natrium dari lingkungan sekitarnya. 

Selain karena prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama, sumber air mineral juga cenderung terbatas karena hanya dapat ditemukan di lokasi dengan kondisi geologis tertentu yang memenuhi syarat untuk menghasilkan air dengan kandungan mineral tinggi.

Sementara itu, air demineral berasal dari air ledeng atau air tanah, seperti sungai atau danau. Air ini kemudian melalui proses demineralisasi, yaitu teknik untuk menghilangkan kontaminan dalam air. Dua metode yang umum digunakan untuk demineralisasi adalah distilasi dan reverse osmosis.

Distilasi adalah proses di mana air demineral dipanaskan hingga mendidih. Ketika air mendidih, uap air akan terbentuk dan terpisah dari mineral dan zat-zat terkontaminasi lainnya. Uap air tersebut kemudian dikumpulkan dan didinginkan kembali ke dalam bentuk air murni. 

Hasilnya, air yang tersisa setelah distilasi cenderung sangat murni karena semua mineral dan kontaminan yang larut dalam air tidak terbawa dalam uap air yang dihasilkan.

Sementara itu, reverse osmosis adalah proses penyaringan di mana air akan melalui filter khusus yang hanya bisa dilewati oleh molekul air bersih, sedangkan mineral, garam, dan zat-zat terlarut lainnya akan tertinggal. Hasilnya, air yang keluar dari filter tersebut adalah air murni dan bersih.

Baca juga: AMDK: Pengertian, Jenis, dan Cara Memilih yang Tepat

2. Rasa 

Perbedaan air mineral dan demineral yang kedua adalah berdasarkan rasanya. Perlu diketahui bahwa kandungan air mineral bisa berbeda-beda tergantung sumber air, proses geologis, dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, rasa air mineral juga tergantung pada kandungan mineral di dalamnya. 

Misalnya, air mineral dengan kandungan kalsium yang tinggi akan terasa sedikit pahit dan asam, sementara air mineral yang mengandung banyak magnesium akan terasa pahit dan sedikit asin.

Sedangkan untuk air demineral, hampir semua zat yang bisa memberikan rasa pada air, termasuk kalsium, magnesium, dan natriumnya dihilangkan saat proses demineralisasi. Akibatnya, air demineral terasa sangat tawar dan hambar karena tidak ada kandungan mineral yang tersisa di dalamnya.

3. Kandungan

Perbedaan air mineral dan demineral yang ketiga adalah berdasarkan kandungannya. Air mineral mengandung mineral alami yang kaya, seperti kalsium, magnesium, natrium, dan kalium. Kandungan mineral-mineral menjadikan air mineral ini sering dipilih sebagai pilihan minuman untuk konsumsi sehari-hari karena manfaatnya yang beragam bagi kesehatan.

Sementara itu, proses demineralisasi  mengakibatkan air demineral kehilangan sebagian besar atau semua kandungan mineralnya. Dengan demikian, air demineral tidak mengandung kalsium, magnesium, natrium, kalium, atau mineral alami lainnya.

4. Manfaat

Perbedaan air mineral dan demineral yang keempat adalah berdasarkan manfaatnya. Air mineral memiliki berbagai manfaat yang penting bagi kesehatan tubuh. Pertama, kalsium yang terkandung dalam air mineral bermanfaat untuk menjaga kepadatan gigi dan tulang sehingga dapat mengurangi risiko osteoporosis di masa tua. 

Selain itu, air mineral juga mengandung magnesium dan kalium yang penting untuk fungsi otot dan saraf, serta keseimbangan cairan tubuh. Dengan mengonsumsi air mineral yang mengandung mineral-mineral ini secara teratur, tubuh Anda bisa mendapatkan nutrisi yang penting untuk kesehatan tulang, fungsi otot, dan keseimbangan elektrolit.

Sedangkan untuk air demineral, umumnya tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi manusia sebagai air minum sehari-hari. Hal ini karena air demineral telah kehilangan sebagian besar atau seluruh mineral alaminya yang penting untuk tubuh. 

Kekurangan asupan mineral dalam jangka panjang dapat berdampak negatif pada kesehatan, seperti risiko terkena osteoporosis akibat kekurangan kalsium, serta gangguan fungsi otot dan saraf akibat kekurangan magnesium dan kalium.

Baca juga: Minum Air Putih Sehari Berapa Liter? Ini Anjurannnya

5. Penggunaan 

Perbedaan air mineral dan demineral adalah berdasarkan tujuan penggunaannya. Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, air mineral umumnya digunakan untuk konsumsi air minum sehari-hari. Hal ini tentu saja karena kandungan mineralnya yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.

Sementara itu, air demineral tidak disarankan untuk dikonsumsi dan lebih sering digunakan dalam berbagai industri, seperti kosmetik, otomotif, dan farmasi. Industri-industri ini memerlukan air murni tanpa kandungan mineral untuk menjaga kualitas dan keamanan produk-produk mereka. 

Misalnya, dalam industri farmasi, air demineral digunakan untuk memastikan bahwa reaksi kimia dalam pembuatan obat-obatan tidak terpengaruh oleh mineral-mineral yang tidak diinginkan sehingga kualitas dan keamanan obat yang dihasilkan bisa sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Demikian penjelasan mengenai perbedaan air mineral dan demineral. Dengan mengetahui perbedaan kedua jenis air tersebut, Anda dapat memanfaatkannya secara lebih efektif dan sesuai dengan tujuan Anda, baik untuk konsumsi sehari-hari maupun untuk kebutuhan industri. 

Selain itu, pastikan untuk memilih air mineral murni yang berasal dari sumber pegunungan, serta terjamin kebersihan dan kualitasnya. Dengan demikian, Anda dapat memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan meminum setidaknya 2 liter air setiap hari karena hidrasi yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh Anda.

Baca juga: Mengenal Air Putih Beserta Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mungkin Anda Juga Suka

Artikel Terkait

Search