Air minum yang bisa dikonsumsi terdiri dari beberapa jenis, di antaranya adalah air mineral dan air RO (Reverse Osmosis). Lantas, apa perbedaan air mineral dan RO? Meskipun keduanya aman untuk dikonsumsi, terdapat sejumlah perbedaan antara kedua jenis air ini.
Masyarakat mungkin lebih familiar dengan istilah air mineral karena lebih mudah ditemukan dan banyak dikonsumsi khalayak umum. Ketika membahas tentang air RO vs air mineral, hal yang paling banyak ditanyakan adalah kandungannya.
Untuk membantu Anda lebih memahami perbedaan air RO dan air mineral, artikel ini akan membahasnya secara lengkap. Simak penjelasannya berikut ini.
Pengertian Air Mineral dan RO
Mengonsumsi air minum secara rutin dapat menjaga tubuh tetap terhidrasi dan membantu Anda tetap sehat untuk aktivitas sehari hari. Dari beberapa jenis air minum, air RO dan air mineral adalah yang paling populer. Lantas, apa perbedaan air mineral dan RO?
Perbedaan utama antara air mineral dan air RO terletak pada proses penyaringan dan kandungan mineralnya. Air mineral adalah air yang berasal dari sumber alami dengan kandungan seperti kalsium, magnesium, dan kalium dalam jumlah bervariasi tergantung pada sumbernya.
Sementara itu, air RO adalah hasil dari proses penyaringan dengan memakai tekanan untuk memisahkan zat terlarut dari air, termasuk mineral-mineral yang terkandung di dalamnya.
Oleh karena itu, tidak heran jika proses pengolahan air RO bisa membuat air yang sebelumnya 10 liter menjadi 4 liter. Dari proses tersebut, air RO cenderung memiliki sedikit mineral atau bahkan tanpa mineral yang kemudian bisa ditambahkan kembali untuk meningkatkan nilai gizinya.
Perbedaan Air Mineral dan RO
Serupa tapi tak sama, seperti itulah perbandingan air RO vs air mineral yang jarang diketahui masyarakat. Terdapat beberapa hal yang menjadi perbedaan air mineral dan RO. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Kandungan
Perbedaan air mineral dan RO yang pertama terletak pada kandungannya. Air mineral memiliki kandungan mineral alami yang bervariasi tergantung pada sumbernya. Kandungan tersebut dapat memberikan nilai tambah gizi bagi konsumen, terutama bagi mereka yang memerlukan asupan mineral tambahan dalam diet mereka.
Di sisi lain, proses penyaringan pada air RO membuatnya hanya memiliki kandungan H₂O atau air saja. Dengan kata lain, proses tersebut efektif menghilangkan sebagian besar mineral yang ada dalam air asli sehingga menghasilkan air murni dan bebas mineral.
2. Sumber Air
Selain kandungannya, sumber diambilnya air juga menjadi indikator perbedaan air mineral dan RO. Sumber air untuk air mineral biasanya berasal dari mata air alami atau sumur yang memiliki lapisan tanah atau batuan tertentu sehingga memengaruhi kandungan mineralnya. Air mineral sering kali dianggap lebih alami karena berasal langsung dari lingkungan alaminya tanpa banyak proses tambahan.
Sebaliknya, air RO berasal dari air tanah atau air keran yang kemudian melewati proses reverse osmosis untuk menghilangkan kontaminan dan mineral. Hal ini membuat air RO lebih mudah diakses secara luas karena dapat dihasilkan dari berbagai sumber tanpa bergantung pada keberadaan sumber air alami tertentu.
3. Proses Pengolahan
Proses pengolahan air mineral meliputi penyaringan kasar untuk menghilangkan partikel besar dan pengolahan mikrobiologis untuk menjaga kebersihan air. Namun, proses ini tidak menghilangkan mineral-mineral penting yang sudah larut dalam air tersebut.
Adapun air RO melewati proses teknologi tinggi yang melibatkan tekanan tinggi. Faktor tersebut membuat air melalui membran semipermeabel yang memisahkan zat terlarut dari air. Proses ini efektif untuk menghilangkan sebagian besar kontaminan, termasuk mineral, sehingga menghasilkan air yang lebih murni secara kimia.
Baca juga: Minum Air Putih Sehari Berapa Liter? Ini Anjurannnya
Air RO vs Air Mineral, Mana yang Lebih Aman?
Dari penjelasan seputar perbedaan air RO dan mineral, Anda mungkin bertanya-tanya, manakah yang lebih baik untuk dikonsumsi? Ketika mempertimbangkan keamanan antara air RO vs air mineral, kedua jenis air ini memiliki karakteristik yang dapat memengaruhi persepsi tentang keamanannya.
Air mineral sering dianggap aman karena berasal dari sumber alami yang telah terbukti memiliki air berkualitas baik. Sumber air mineral biasanya dilindungi dan dijaga ketat untuk mencegah kontaminasi, sehingga risiko terpapar bahan kimia atau mikroorganisme berbahaya juga rendah.
Sementara itu, air RO juga dianggap aman karena melalui proses penyaringan dengan teknologi canggih yang efektif menghilangkan sebagian besar kontaminan termasuk zat kimia dan bakteri.
Dengan kata lain, baik air mineral maupun RO memiliki tingkat keamanan yang sama baiknya. Namun, kondisi ini berbeda jika dilihat dari kandungan airnya. Proses penyaringan pada air RO tidak hanya menyaring molekul besar namun juga zat kimia lain, baik yang berbahaya maupun tidak. Hasilnya adalah air bersih, ringan, dan layak untuk diminum, meskipun kandungan mineralnya relatif sedikit.
Berbeda dengan air RO, air mineral mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh karena berasal dari sumber pegunungan asli. Oleh karena itu, jika ditinjau dari segi kandungannya, air mineral terbilang lebih sehat dibandingkan air RO. Meski demikian, penggunaan air RO banyak ditemukan dalam dunia medis karena kandungan pH-nya yang rendah.
Demikian pembahasan seputar perbedaan air mineral dan RO yang bisa menjadi pertimbangan dalam memilih air minum layak konsumsi. Hal yang terpenting adalah memastikan air bebas dari kontaminasi zat berbahaya.
Selain itu, pastikan Anda mengonsumsi cukup air putih untuk menjaga kebutuhan cairan tubuh. Hal tersebut bisa dilakukan dengan minum air putih kurang lebih 2 liter atau setara 8 gelas per hari untuk mencegah dehidrasi dan gangguan kesehatan lainnya.
Baca juga: Apa Saja Akibat Kurang Minum Air Putih? Ini Penjelasannya!