Urine yang berubah dari jernih menjadi keruh seringkali membuat Anda bertanya-tanya, apakah ini hanya akibat kurang minum air putih saja atau ada penyebab lain di baliknya?
Warna urine yang normal seharusnya kuning muda dan jernih. Oleh karena itu, saat warnanya menjadi keruh, hal ini bisa menunjukkan berbagai faktor, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga masalah kesehatan yang perlu diwaspadai.
Untuk itu, penting bagi Anda memahami berbagai penyebab urine keruh agar bisa menentukan langkah penanganan yang tepat. Dalam artikel ini, Anda akan mendapatkan penjelasan lengkap tentang penyebab urine keruh dan cara efektif mengatasinya.
Apakah Urine Keruh Bisa Terjadi Karena Kurang Minum Air Putih?
Urine yang tampak keruh bisa menjadi sinyal bahwa kebutuhan cairan tubuh Anda tidak tercukupi akibat kurang minum air putih. Saat asupan air putih tidak tercukupi, tubuh akan berusaha mempertahankan cadangan airnya.
Proses ini membuat ginjal tidak mendapatkan cukup cairan untuk mengencerkan urine sehingga warna urine menjadi lebih pekat dan terlihat keruh. Kondisi ini umumnya berkaitan dengan dehidrasi yang bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti:
- Kurangnya konsumsi air.
- Kehilangan cairan akibat diare atau muntah.
- Berkeringat berlebihan.
- Demam tinggi.
- Gangguan kesehatan seperti diabetes.
Selain perubahan warna dan kejernihan urine, dehidrasi juga bisa memunculkan gejala lain yang perlu Anda waspadai, misalnya:
- Rasa lelah berlebihan.
- Kepala terasa ringan atau pusing.
- Mulut terasa kering.
- Kesulitan berkonsentrasi.
- Rasa haus yang berlebihan.
- Frekuensi buang air kecil yang lebih jarang dari biasanya.
Baca juga: 5 Ciri-Ciri Air Putih yang Aman Diminum, Ini Kriterianya!
Penyebab Urine Keruh Lainnya
Meski dehidrasi merupakan salah satu penyebab umum urine tampak keruh, ternyata ada berbagai faktor lain yang juga dapat memengaruhi kejernihan urine Anda. Beberapa kondisi ini bisa berkaitan dengan infeksi, pola makan, hingga gangguan kesehatan tertentu.
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab lain dari urine keruh yang perlu Anda waspadai.
1. Batu Ginjal
Batu ginjal terjadi saat endapan padat terbentuk di ginjal akibat penumpukan mineral dan garam dalam urine. Jika endapan ini terus membesar, batu tersebut bisa menghalangi jalur aliran urine menuju kandung kemih.
Akibatnya, urine dapat kembali naik ke ginjal dan menyebabkan salah satu atau kedua ginjal membengkak karena tekanan cairan, serta menimbulkan nyeri hebat akibat perdarahan di saluran kemih.
Adanya darah dalam urine inilah yang bisa membuat warna urine menjadi lebih gelap atau terlihat keruh.
2. Vaginitis
Urine yang tampak keruh pada wanita kadang berkaitan dengan gangguan di area organ intim, salah satunya adalah vaginitis.
Kondisi ini dapat terjadi akibat peradangan atau iritasi pada vagina, yang penyebabnya beragam, termasuk vaginosis bakterialis—yaitu ketidakseimbangan bakteri normal di vagina yang melibatkan peningkatan bakteri seperti Gardnerella vaginalis.
Selain itu, infeksi jamur seperti Candida albicans dan infeksi parasit seperti Trichomonas vaginalis juga dapat menjadi penyebab.
Faktor eksternal seperti penggunaan sabun wangi, detergen, atau produk pembersih kewanitaan yang mengiritasi bisa memicu kondisi ini. Cairan abnormal yang keluar akibat peradangan tersebut bisa ikut terbawa saat buang air kecil, sehingga urine terlihat keruh.
3. Diabetes
Pada penderita diabetes, urine yang tampak keruh bukan hal yang bisa diabaikan. Salah satu penyebab utamanya adalah tingginya kadar gula dalam darah yang dikeluarkan melalui urine. Akibatnya, urine bisa terlihat lebih pekat dan tidak sejernih biasanya.
Namun, penyebabnya tak berhenti di situ. Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka panjang juga bisa memicu komplikasi seperti penyakit ginjal dan infeksi saluran kemih. Kedua kondisi ini turut berperan dalam membuat warna urine berubah menjadi lebih keruh.
Selain itu, dehidrasi yang umum terjadi pada penderita diabetes bisa memperparah kondisi ini. Ketika tubuh kekurangan cairan, konsentrasi zat sisa dalam urine meningkat, sehingga warnanya pun menjadi lebih gelap.
4. Prostatitis
Peradangan pada kelenjar prostat atau prostatitis dapat menyebabkan gangguan pada saluran kemih, salah satu tandanya adalah urine tampak keruh. Kondisi ini bisa membuat aliran urine terhambat, sehingga sisa darah atau partikel lain ikut tercampur saat buang air kecil.
5. Infeksi Menular Seksual
Infeksi menular seksual (IMS) seperti gonore dan klamidia termasuk penyebab urine keruh yang patut diwaspadai, terutama karena dampaknya pada sistem reproduksi dan saluran kemih.
Ketika tubuh mendeteksi adanya infeksi di area tersebut, sistem imun akan merespons dengan mengirimkan sel darah putih dalam jumlah besar untuk melawan bakteri penyebab penyakit.
Peningkatan sel darah putih ini bisa menyebabkan nanah atau cairan berisi sel imun menumpuk di saluran kemih. Saat buang air kecil, cairan tersebut dapat ikut keluar bersama urine, sehingga membuat warna urine tampak keruh.
6. Preeklamsia
Saat hamil, urine yang tampak keruh bisa jadi sinyal adanya preeklamsia, terutama jika kehamilan sudah melewati 20 minggu.
Preeklamsia adalah kondisi serius yang ditandai oleh tekanan darah tinggi dan meningkatnya protein dalam urine akibat gangguan fungsi ginjal. Kelebihan protein inilah yang membuat urine pada ibu hamil dengan preeklamsia terlihat keruh dan berbeda dari biasanya.
7. Retrograde Ejaculation
Retrograde ejaculation terjadi ketika cairan sperma yang seharusnya keluar melalui penis justru masuk kembali ke kandung kemih sehingga menyebabkan sperma bercampur dengan urine dan membuatnya terlihat keruh.
Masalah ini terjadi ketika otot di sekitar mulut kandung kemih tidak berfungsi dengan baik dan gagal menutup sempurna saat ejakulasi.
Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti kerusakan saraf akibat penyakit diabetes, multiple sclerosis, atau sebagai efek samping dari beberapa jenis obat.
8. Konsumsi Makanan Tertentu
Warna urine yang keruh dan pekat tidak selalu disebabkan oleh masalah kesehatan, tapi bisa disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu yang kaya fosfor juga dapat membuat urine berubah warna, seperti susu olahan, daging, hasil laut, kacang-kacangan, serta biji-bijian.
9. Infeksi Saluran Kemih
Urine yang terlihat keruh dan berbau menyengat bisa menjadi tanda adanya infeksi saluran kemih (ISK).
Saat bakteri menginfeksi saluran kemih, tubuh akan melawan dengan memproduksi lebih banyak sel darah putih sebagai bentuk pertahanan tubuh. Kemudian, campuran nanah dan kadang darah inilah yang membuat urine tampak tidak jernih.
Selain perubahan warna dan bau urine, infeksi saluran kemih biasanya disertai beberapa gejala lain, seperti:
- Frekuensi buang air kecil meningkat, meski volume yang keluar sedikit.
- Rasa tidak nyaman setiap buang air kecil, seperti nyeri hingga sensasi terbakar.
- Nyeri di area perut bagian bawah, panggul, atau punggung bawah.
10. Kadar Keasaman Urine
Umumnya urine memiliki pH yang sedikit asam hingga netral, tetapi pada beberapa situasi seperti muntah berkepanjangan atau pola makan tertentu, pH urine bisa meningkat menjadi lebih basa yang membuatnya tampak lebih keruh dari biasanya.
Baca juga: Inilah Cara Membuat Infused Water Timun dan Manfaatnya!
Cara Mengatasi Urine Keruh
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, urine keruh bisa terjadi akibat tubuh kekurangan cairan. Oleh karena itu, pastikan kamu minum air putih yang cukup, sekitar 2 liter per hari, supaya tubuh tetap terhidrasi dan urine tetap jernih.
Namun, jika setelah rutin minum air putih urine masih tetap keruh, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Hal ini penting agar penyebab urine keruh dapat diketahui secara tepat dan penanganan yang sesuai bisa diberikan.
Demikian penjelasan mengenai penyebab urine keruh dan cara mengatasinya. Untuk mengatasi urine keruh akibat kurang minum air putih, pastikan jaga asupan cairan yang cukup.
Selain itu, Anda perlu konsumsi air minum yang bukan hanya bersih, tetapi juga mengandung mineral alami dari sumber pegunungan tanpa tambahan mineral buatan selama proses produksi.
Dengan memilih air minum berkualitas, Anda membantu tubuh menyerap manfaat cairan secara optimal dan menjaga fungsi organ tetap prima setiap hari.
Baca juga: Cara Minum Chia Seed dengan Air Putih & Manfaatnya, Yuk Cek!