Apa Itu Arsenik? Bahaya & Cara Mencegah Keracunan Arsenik

Bacaan 5 menit
apa itu arsenik

Tahukah Anda, Air minum dapat dinilai aman bagi kesehatan jika telah memenuhi parameter wajib dan tambahan yang diatur dalam Permenkes Kualitas Air Minum? Agar kualitasnya terjaga, maka prosedur pengawasan harus dilaksanakan secara ketat.

Nah, salah satu kandungan kimia yang tidak boleh terlewatkan saat proses sterilisasi sumber air minum adalah arsenik. Lantas, apa itu arsenik dan pengaruhnya pada air minum? Yuk, bahas lebih jauh di artikel ini.

Apa Itu Arsenik?

Arsenik adalah bahan metaloid (zat padat) yang terkenal berbahaya karena beracun. Racun arsenik sangatlah mematikan sebab tidak mempunyai warna, rasa, ataupun bau. Untuk mendeteksi keberadaannya, maka perlu dilakukan tes kimia sensitif.

Unsur kimia ini dihasilkan dalam kerak bumi secara alami serta dapat ditemukan di udara, air, tanah, hewan, dan tumbuhan. Inilah mengapa Anda pun dapat menjumpai kandungan arsenik dalam beberapa jenis makanan atau minuman sehari-hari, seperti susu, daging, hingga seafood.

Secara kimiawi, karakteristik arsenik serupa dengan fosfor. Alhasil, arsenik sering dipakai untuk menggantikan fosfor dalam beragam reaksi kimia. Arsenik dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni arsenik anorganik dan organik. 

Senyawa arsenik organik berasal dari ikatan arsenik dengan hewan dan tumbuhan. Senyawa ini memiliki tingkat toksisitas yang rendah sehingga paparan dalam jumlah kecil tidak berbahaya bagi manusia.

Arsenik yang terikat dengan sulfur, oksigen, dan klorin akan menciptakan senyawa arsenik inorganik. Jenis arsenik ini tidak hanya terbentuk di tanah dan bebatuan secara alami, tetapi juga akibat pertanian, proses industri manufaktur, pertambangan, serta peleburan..

Bahaya Arsenik Bagi Kesehatan Tubuh

Setelah mengetahui apa itu arsenik, Anda tentu paham bahwa sebagian besar orang bisa terpapar oleh senyawa arsenik. Kontaminasinya dalam tubuh manusia dapat berasal dari tanah, udara, air, dan bahan pangan (kandungan alami maupun akibat proses pengolahan).

Konsumsi terhadap makanan atau minuman dengan kandungan arsenik dalam jangka panjang juga berpotensi menimbulkan keracunan yang tentunya sangat berbahaya. Adapun bahaya arsenik bagi kesehatan tubuh adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Risiko Kanker

Pada dasarnya, senyawa arsenik digolongkan sebagai zat kimia penyebab kanker (karsinogenik). Itulah mengapa paparannya dalam jangka waktu panjang berisiko menyebabkan kanker. Umumnya, air minum dengan kandungan arsenik tinggi bersumber dari air tanah.

Baca juga: Prosedur Pengawasan Kualitas Air Minum Layak Konsumsi

2. Gangguan Sistem Pencernaan

Keseimbangan mikroba di dalam usus akan terganggu jika Anda terus menerus mengonsumsi zat kimia atau makanan dan minuman yang mengandung zat kimia dengan dosis tinggi, tak terkecuali zat arsenik. 

Gejala yang dialami biasanya adalah sakit perut, muntah, dan diare. Ketika kondisinya semakin parah, maka bisa meningkatkan terjadinya peradangan hingga hepatocellular carcinoma atau kanker hati.

3. Menurunkan Fungsi Otak

Bahaya arsenik lainnya, yakni dapat menurunkan kecerdasan, masalah pertumbuhan, dan gangguan pada perkembangan otak. Hal ini pun dibuktikan oleh penelitian yang termuat dalam jurnal Environmental International

Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa paparan arsenik berat dalam jangka panjang berpotensi menurunkan fungsi kognitif, yang bisa dialami oleh bayi, anak-anak, bahkan orang dewasa sekalipun.

4. Meningkatkan Risiko Diabetes Melitus

Kontaminasi arsenik dalam tubuh bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuh terganggu. Akibatnya, reaksi peradangan dan risiko perkembangan diabetes tipe 1 ataupun 2 lebih bisa meningkat. 

Hal ini dapat terjadi karena racun arsenik menghambat penyerapan glukosa, disfungsi sel pankreas, dan merangsang pembentukan glukosa di hati.

5.  Gangguan Hormon

Racun arsenik yang masuk ke tubuh lewat konsumsi makanan atau minuman berpotensi mengganggu kerja sistem endokrin. Alhasil, peran hormon yang mengatur perkembangan, pertumbuhan, fungsi seksual, proses reproduksi, jaringan, serta metabolisme akan terganggu.

Baca juga: Apa itu TDS Air Minum? Ini Kriteria Kelayakannya

Cara Mencegah Keracunan Arsenik dalam Air Minum

Setelah pertanyaan terkait apa itu arsenik terjawab beserta bahayanya bagi kesehatan, lantas bagaimana cara mencegah keracunan arsenik terutama dalam air minum? 

Berdasarkan regulasi dari Permenkes Kualitas Air Minum, kandungan maksimal arsenik dalam air minum adalah 0,01 mg/L atau 10 mikrogram/liter. Regulasi ini pun sejalan dengan tolok ukur yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) dan U.S Environmental Protection Agency (EPA). 

Seseorang bisa dinyatakan mengalami keracunan arsenik jika ditemukan kadar arsenik lebih dari jumlah yang seharusnya. Kalau kandungannya mencapai 5-100 kali lipat, maka terjadi keracunan arsenik akut.

Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah keracunan arsenik adalah dengan menghindari paparannya secara berlebih atau dalam jangka waktu panjang. Sebaiknya, gunakanlah air mineral yang jelas sumber airnya.

Selain itu, hindari juga mengonsumsi air minum yang harus dimasak terlebih dahulu, seperti air sumur, air keran, dan lain sebagainya. 

Mengapa demikian? Sebab, rebusan tidak bisa menghilangkan arsenik karena arsenik adalah logam/metaloid yang tidak menguap pada suhu 100°C. Dalam artian lain, air rebusan tidak serta merta dapat dinilai aman 100% dan layak konsumsi.

Jika sudah terlanjur mengalami keracunan arsenik, maka penanganan medis merupakan upaya terbaik yang dapat ditempuh. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.

Demikian pembahasan mengenai apa itu arsenik, kandungan, bahaya, dan cara pencegahan terhadap keracunan arsenik dalam air minum. Dengan informasi di atas, Anda dapat lebih selektif lagi dalam pemilihan air minum layak konsumsi sehari-hari.

Agar terhindar dari paparan arsenik, sebaiknya pilihlah air minum yang mengandung mineral murni dari pegunungan karena kualitas dan kebersihannya telah terjaga. Selain itu, penuhi juga kebutuhan hidrasi harian tubuh dengan mengonsumsi air minum setidaknya 2 liter per hari.

Untuk menambah pengetahuan terkait standar kelayakan konsumsi air minum, bacalah beragam informasi melalui media literasi Air Minum Pedia. Mari pilih air yang 100% aman diminum guna menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Baca juga: 7 Jenis Air Minum yang Dapat Dikonsumsi, Wajib Dicatat!

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mungkin Anda Juga Suka

Artikel Terkait

Search