Tahukah Anda, mengapa air minum perlu dimasak terlebih dahulu? Diketahui, merebus air minum adalah saran yang sering diberikan kepada masyarakat.
Namun, mengapa air minum perlu dimasak terlebih dahulu? Kemudian, apakah ini sebenarnya berlaku untuk semua jenis air minum dan bagaimana cara merebusnya dengan tepat?
Yuk, simak ulasan berikut untuk mengetahui mengapa air minum perlu dimasak terlebih dahulu!
Mengapa Air Minum Perlu Dimasak Terlebih Dahulu?
Jika bertanya mengapa air minum perlu dimasak terlebih dahulu, jawabannya tidak sesederhana itu karena hal ini sebenarnya bukan keharusan apabila air minumnya merupakan air kemasan yang berasal dari sumber tepercaya dan telah memperoleh izin BPOM serta sesuai SNI.
Diketahui, jenis air minum dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori berdasarkan sumbernya. Di antaranya, ada air keran PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), air sumur, hingga air kemasan yang berasal dari pegunungan.
Berkaitan dengan ini, air minum yang perlu dimasak adalah yang berasal dari tanah dangkal, seperti keran dan sumur.
Sebab, PDAM menyalurkan air ke rumah warga dengan pipa. Sayangnya, pipa tersebut terkadang tidak bisa dipastikan kebersihannya. Jadi, kondisi air minum juga tidak bisa dipastikan karena mungkin terkontaminasi zat berbahaya hingga bakteri.
Misalnya, kalau usia pipa sudah tua dan kondisinya berkarat, ada risiko larutnya timbal dalam air minum. Bila mengonsumsinya, hal tersebut tentu membahayakan kesehatan.
Agar membuat air PDAM layak diminum, merebusnya memang menjadi salah satu solusi yang bisa diterapkan. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua cemaran dalam air dapat hilang meski telah direbus hingga mendidih.
Sementara itu, air yang diambil dari sumur di perkotaan juga memiliki risiko pencemaran zat berbahaya. Sebab, di perkotaan, banyak aktivitas industri dan pembangunan infrastruktur yang menimbulkan zat berbahaya.
Bakteri dalam Air Minum
Di atas, sudah dijelaskan mengapa air minum perlu dimasak terlebih dahulu. Pada dasarnya, risiko tercemar zat berbahaya hingga bakteri adalah alasan utamanya.
Untuk zat berbahaya, hal ini dapat tergantung produksi industri di sekitar sumber air minum. Berbeda dengan itu, bakteri nyatanya lebih mudah mencemari air minum.
Berikut ini adalah beberapa bakteri dalam air minum yang perlu diwaspadai.
- Coliform: Bakteri dalam air keran yang bisa berbahaya jika dikonsumsi secara terus-menerus.
- Escherichia coli (E. coli): Bakteri yang umum di air keran tetapi tak terlalu berbahaya. Namun, beberapa jenisnya bisa menyebabkan diare dan keracunan.
- Fecal coli: Bakteri yang mungkin ada dalam mata air pegunungan karena terkontaminasi dari kotoran hewan dan penduduk kalau belum bisa diolah dengan baik.
- Rotifera: Bakteri tak berbahaya yang kadang masih bisa terlihat pada air minum karena ukurannya tidak terlalu kecil.
- Shigella: Bakteri dalam air minum yang dapat menginfeksi tubuh dan menyebabkan sakit perut serta diare.
Baca Juga: 8 Keunggulan Air Putih Dibandingkan dengan Jenis Minuman Lain
Cara Merebus Air yang Benar
Selain mengetahui mengapa air minum perlu direbus terlebih dahulu, Anda juga harus memahami cara merebus yang tepat agar konsumsi ini tidak terkontaminasi bakteri dan zat berbahaya lain.
Untuk itu, Anda bisa mengikuti cara merebus air yang benar berikut:
- Pertama, siapkan panci dan isi air sampai penuh.
- Kemudian, dengan rolling boil penuh, rebus air selama 1 menit. Kalau berada di wilayah dengan ketinggian lebih dari 6.500 kaki, rebus air selama 3 menit.
- Agar tidak “gosong”, setelah selesai merebus, biarkan air sejenak sebelum diminum.
Apakah Air Rebusan Aman untuk Diminum?
Pada dasarnya, risiko kontaminasi bakteri dan zat berbahaya lain merupakan alasan mengapa air minum perlu dimasak terlebih dahulu. Sebab, merebus air keran dan sumur dipercaya dapat membantu menghilangkan bakteri dan zat berbahaya di dalamnya sehingga menjadi layak dikonsumsi.
Namun, sebenarnya merebus air belum 100% membuatnya aman untuk diminum karena beberapa bakteri masih bisa bertahan hidup di dalam cairan yang mendidih.
Selain itu, beberapa mikroorganisme air yang hidup di tanah, sungai, dan danau dapat menyebabkan botulisme. Diketahui, botulisme adalah penyakit langka berbahaya yang menyerang sistem saraf dan kemudian bisa mengakibatkan kejang, lumpuh otot, atau bahkan meninggal.
Tak hanya itu, sisa logam berat atau zat kimia berbahaya lainnya juga mungkin masih ditemukan dalam air keran atau sumur yang sudah direbus.
Maka dari itu, merebus air keran atau sumur tidak memastikan airnya menjadi aman untuk dikonsumsi.
Jadi, kalau tidak ingin kesehatan berisiko terganggu, Anda sebaiknya memilih air yang memang sudah tidak perlu dimasak lagi. Misalnya, Anda bisa minum air kemasan yang dijual di sekitar rumah karena sudah pasti layak diminum.
Namun, jangan pilih air minum kemasan secara sembarangan. Kalau ingin kesehatan terjamin, pastikan Anda memilih air minum yang terjaga kebersihan dan kualitasnya. Dalam hal ini, pilihlah air minum yang mengandung air mineral murni dari pegunungan, bukan mineral tambahan yang didapat selama proses produksi.
Selain lebih selektfi dalam memilih air minum, Anda juga perlu membiasakan diri memgonsumsi air minum yang cukup setiap harinya. Pasalnya, mencukupi kebutuhan cairan harian penting untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh.
Oleh karena itu, Anda perlu minum air kurang lebih 2 liter per hari untuk memenuhi kebutuhan cairan yang sehat!
Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Air Putih yang Aman Diminum, Ini Kriterianya!






