Mengenal Jenis Galon Air Minum di Pasaran Secara Umum

jenis galon air minum

Seiring dengan tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan AMDK (Air Minum Dalam Kemasan), penggunaan galon air minum pun semakin meningkat. Namun, pengetahuan masyarakat terhadap jenis galon air minum yang digunakan masih kurang.

Hal ini tentu sangat disayangkan mengingat penggunaan air kemasan galon dapat berpengaruh pada kesehatan tubuh. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? dan sebenarnya, apa jenis galon air minum yang umumnya digunakan di pasaran? Simak pembahasan di bawah ini, ya.

Jenis Galon Air Minum

Secara umum, jenis galon air minum yang ada di pasaran cukup beragam. Setiap merek AMDK pun menggunakan jenis galon yang berbeda-beda. Pemilihan dan penggunaan tersebut tentu telah melalui banyak pertimbangkan secara matang. Adapun jenis galon air minum yang banyak ditemukan di pasaran adalah sebagai berikut.

1. Galon PET

Galon PET adalah galon yang terbuat dari bahan PET (Polyethylene Terephthalate). PET merupakan jenis plastik yang sering kali dimanfaatkan sebagai wadah kebutuhan sehari-hari, seperti jus, susu, air mineral, dan lain sebagainya.

Bobot bahan tersebut terbilang cukup ringan sehingga praktis dan cocok dijadikan sebagai tempat untuk minuman yang dapat dibawa ke mana saja. Polyethylene Terephthalate terbuat dari gas alam dan minyak mentah yang dimurnikan di mana mengandung mono-etilen glikol serta asam tereftalat.

Galon berbahan PET menjadi pilihan yang cukup populer untuk menyimpan air mineral. Hal ini karena jenis galon tersebut tidak memiliki kandungan BPA (Bisphenol-A) sehingga aman digunakan.

Tidak sedikit pula perusahaan AMDK yang memilih untuk menggunakan galon PET agar air mineral bebas dari kontaminasi senyawa berbahaya. Galon PET juga bisa didaur ulang sehingga membantu dalam mengurangi dampak lingkungan dari limbah plastik.

Namun, galon PET rentan terhadap cuaca panas sehingga kurang cocok diletakkan pada suhu yang panas sebab bisa memengaruhi kondisi suhu air mineral. Jadi, perlu digunakan wadah isolasi tambahan atau hindari ruangan bersuhu tinggi apabila ingin menjaga air tetap dingin.

Baca juga: Regulasi Permenkes Kualitas Air Minum Layak Konsumsi

2. Galon PC

Selanjutnya, jenis galon air minum yang kerap digunakan adalah galon PC. Galon PC merupakan galon yang terbuat dari bahan PC (polikarbonat). Bahan PC sendiri adalah jenis plastik yang termasuk dalam kelompok polimer termoplastik. Bahan tersebut banyak digunakan pada produk botol pendingin air, botol minum bayi, kendi air komersial, dan lain sebagainya. 

Meski sempat menjadi perbincangan, perlu diketahui penelitian mengungkapkan bahwa bahan PC untuk air kemasan galon aman digunakan. Selain itu, tidak terdapat satu sampel pun dari galon PC yang memiliki kandungan BPA di atas ketentuan maksimum pada penelitian tersebut.

Kemasan galon PC juga selalu diperiksa dan diawasi secara rutin oleh BPOM. Di samping itu, penggunaan galon PC secara berulang tidak meningkatkan migrasi BPA. 

Secara umum, galon berbahan PC dipercaya lebih fleksibel sehingga tahan dari risiko retak atau pecah. Hal ini karena galon PC mempunyai ketahanan goresan dan benturan yang lebih baik.

Baca juga: Apakah Air Putih Bisa Basi? Ini Jawaban Detailnya!

3. Galon Isi Ulang

Jenis galon air minum berikutnya adalah galon isi ulang. Galon ini merupakan wadah yang dirancang untuk dipakai berulang kali dan menyimpan air dalam jumlah besar. Jadi, setelah air di dalamnya habis, galon terus bisa diisi kembali dengan air minum di depot isi ulang.

Harga air galon isi ulang umumnya lebih terjangkau. Namun, apakah air isi ulang aman dikonsumsi dan berkualitas? Terkadang, tidak sedikit masyarakat yang mengabaikan hal tersebut. Padahal, memperhatikan kualitas air sangat penting.

Beberapa data menunjukkan bahwa pengawasan kualitas air minum isi ulang sangatlah kurang. Hal ini pun menimbulkan keraguan akan kualitas air yang dikhawatirkan masih berisiko terkontaminasi bakteri dan bahan berbahaya lain sehingga tidak layak konsumsi. 

Air isi ulang yang tidak layak konsumsi membawa dampak negatif pada kesehatan. Beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut.

  1. Risiko Infeksi Saluran Pencernaan. Apabila peralatan yang digunakan oleh depot isi ulang tidak dibersihkan dengan benar, maka bisa meningkatkan risiko kontaminasi bakteri E.Coli penyebab infeksi saluran pencernaan.
  2. Penyakit Berbahaya Lain. Lingkungan penyimpanan air minum di depot isi ulang biasanya tidak ideal sehingga potensi pencemaran air minum lebih meningkat. Pencemaran tersebut menumbuhkan bakteri maupun mikroba penyebab hepatitis, disentri, dan lain sebagainya.
  3. Keracunan. Penggunaan sumber air minum isi ulang umumnya tidak jelas sehingga kualitas dan kebersihannya tidak terjamin dengan baik. Jadi, masih ada kemungkinan kandungan virus dan bakteri yang berpotensi menyebabkan keracunan.

Baca juga: 7 Jenis Air Minum yang Dapat Dikonsumsi, Wajib Dicatat!

Nah, bagaimana menurut Anda terkait informasi di atas? Memperhatikan kualitas dan jenis galon air minum yang digunakan sangatlah penting, ya. Jadi Anda tidak bisa mengabaikan hal semacam itu.

Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, sebaiknya pilih AMDK yang sudah mendapatkan izin dari BPOM dan SNI secara jelas. Selain itu, konsumsi air yang mengandung mineral murni dari pegunungan karena kualitasnya tetap terjaga.

Hindarilah air yang tidak terjaga kebersihannya sebab berisiko mengandung kontaminasi bahan-bahan berbahaya. Hal tersebut akan membawa dampak negatif pada kesehatan tubuh Anda.

Untuk menambah pengetahuan terkait air minum berkualitas, Anda bisa membaca informasi dari media literasi seperti Air Minum Pedia. Air Minum Media menyediakan beragam konten edukasi dan infografis secara lengkap serta tepercaya.

Baca juga: Perbedaan Air Mineral dan RO, Mana yang Lebih Sehat?

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mungkin Anda Juga Suka

Artikel Terkait

Search