Kapan Bayi Boleh Minum Air Putih? Ini Penjelasannya!

kapan bayi boleh minum air putih

Kapan bayi boleh minum air putih? Pertanyaan ini sering kali muncul di benak para orang tua, terutama bagi yang baru pertama kali memiliki anak. Meski air putih penting untuk kesehatan, aturan ini tidak serta-merta berlaku untuk bayi yang masih kecil. 

Faktanya, berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi di bawah usia 6 bulan sebaiknya tidak diberikan air putih. Hal ini dikarenakan dapat mengganggu penyerapan nutrisi dari ASI serta meningkatkan risiko gangguan pencernaan. 

Lalu, kapan waktu yang tepat untuk mulai memberi bayi air putih? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini!

Kapan Bayi Boleh Minum Air Putih?

Pada dasarnya, bayi di bawah 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif tidak memerlukan air putih tambahan karena kebutuhan cairannya sudah terpenuhi. Dalam kondisi tertentu, seperti atas anjuran dokter, susu formula dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan cairan bayi.

Bahkan, memberikan air putih pada bayi di bawah 6 bulan justru tidak dianjurkan dan berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti perut kembung, gangguan penyerapan nutrisi ASI, mengurangi nafsu menyusu, bahkan memicu diare hingga hiponatremia.

Bayi baru boleh minum air putih setelah berusia 6 bulan atau saat mulai mengonsumsi MPASI. Pada tahap ini, kebutuhan cairan bayi mulai meningkat karena asupan tidak hanya berasal dari ASI.

Namun, takaran air putih untuk bayi juga perlu diperhatikan, dimulai dari 60ml atau 12 sendok teh per hari pada usia 6 bulan dan meningkat seiring bertambahnya usia. Pemberian air putih dalam sehari ini dilakukan secara bertahap atau sedikit demi sedikit.

Pemberian air putih sebelum usia 6 bulan sebaiknya dihindari kecuali atas saran dokter dalam kondisi dehidrasi dengan takaran khusus. 

Hal ini karena ASI eksklusif sudah mengandung cukup air dan nutrisi yang dibutuhkan bayi pada masa awal kehidupannya. Jadi bolehkah bayi minum air putih? Kesimpulannya, bayi boleh minum air putih hanya jika usianya sudah mencapai 6 bulan atau lebih dan tetap dalam jumlah yang sesuai kebutuhan.

Panduan Pemberian Air Putih untuk Bayi

Setelah mengetahui kapan bayi boleh minum air putih, penting juga untuk memahami bagaimana pemberiannya yang tepat. Hal ini diperlukan agar pemberian air putih berjalan aman dan bermanfaat bagi bayi. Inilah panduan pemberian air putih yang disesuaikan dengan usia bayi.

1. 0–3 Bulan

Pada usia 0–3 bulan, bayi tidak boleh diberikan air putih. Asupan utama mereka haruslah ASI atau susu formula sesuai rekomendasi. 

Selain ukuran perut yang masih kecil, pemberian air putih pada usia ini juga bisa mengganggu keseimbangan elektrolit serta memengaruhi fungsi otak dan jantung.

Baca juga: 7 Manfaat Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur, Catat!

2. 4–6 Bulan

Pemberian air putih pada bayi usia 4 hingga 6 bulan sebenarnya tidak berbahaya, namun umumnya tidak diperlukan. Selama bayi masih mengonsumsi ASI secara eksklusif, kebutuhan cairannya sudah tercukupi. 

Kendati demikian, pada kondisi tertentu, seperti bayi yang sudah mulai MPASI dini, misalnya karena produksi ASI kurang atau pertumbuhan berat badan bayi tidak optimal, pemberian air putih dalam jumlah terbatas mungkin dipertimbangkan.

3. 6–8 Bulan

Seiring dengan dimulainya MPASI pada usia 6–8 bulan, bayi diperbolehkan untuk minum air putih sebagai tambahan di antara waktu pemberian makan.

Takarannya adalah kurang dari 118 ml per hari yang bisa diberikan sedikit demi sedikit, misalnya setelah makan dengan menggunakan sendok. Pada periode ini, bayi juga bisa mulai belajar minum dari gelas atau botol khusus.

4. 8–12 Bulan

Seiring bertambahnya usia 8–12 bulan, kebutuhan cairan bayi meningkat menjadi sekitar 800 ml per hari. Namun, pemberian air putih perlu disesuaikan dengan asupan ASI, susu formula, dan MPASI. 

Konsultasi dengan dokter penting untuk menentukan jumlah air putih yang tepat serta mengetahui jenis minuman lain yang diperbolehkan, mengingat kondisi setiap bayi berbeda. 

Umumnya minuman, seperti jus, soda, teh, dan kopi tidak dianjurkan untuk bayi di bawah 12 bulan.

Bahaya Pemberian Air Putih Pada Bayi Sebelum Waktunya

Penting untuk dipahami bahwa memberikan air putih sebelum waktunya dapat berdampak negatif bagi kesehatan bayi. Inilah beberapa bahaya yang perlu Anda pahami.

1. Diare

Saat memberikan air putih untuk bayi, penting untuk memastikan air yang diberikan steril. Dikarenakan sistem kekebalan tubuh bayi masih lemah, pemberian air putih yang tercemar dapat menjadi pemicu infeksi pencernaan dan diare.

Oleh karena itu, terutama saat membuat susu formula yang memerlukan air, gunakanlah air yang sudah dimasak hingga matang.

Baca juga: 7 Manfaat Air Putih untuk Otak, Tidak Banyak Diketahui!

2. Kekurangan Gizi

Perlu diingat bahwa bayi di bawah 6 bulan sangat memerlukan nutrisi dari ASI atau susu formula untuk tumbuh kembang yang optimal. 

Terlalu banyak memberikan air putih pada usia ini dapat membuat bayi kurang nafsu makan sehingga nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya tidak terpenuhi dengan baik dan berpotensi menyebabkan kekurangan gizi.

3. Intoksikasi Air

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pemberian air putih pada bayi di bawah 6 bulan  dapat memicu intoksikasi air atau keracunan air, yaitu sebuah kondisi di mana kadar natrium dalam darah menurun akibat kelebihan volume air dalam tubuh.

Ginjal bayi pada usia ini belum mampu memproses kelebihan cairan secara efisien sehingga mengganggu keseimbangan elektrolit. Gejala intoksikasi air meliputi diare, muntah, dan pembengkakan tubuh yang memerlukan penanganan medis segera.

Itulah ulasan lengkap mengenai kapan bayi boleh minum air putih yang perlu diketahui. Memahami kapan bayi boleh minum air putih sangat penting agar kebutuhan cairan si kecil terpenuhi tanpa menimbulkan risiko kesehatan. 

Setelah bayi berusia 6 bulan dan sudah makan MPASI, air putih baru boleh diberikan dalam jumlah yang tepat. Untuk itu, penting untuk memilih air minum yang berkualitas, yaitu air mineral murni dari pegunungan, bukan air dengan tambahan mineral buatan dari proses produksi.

Selain untuk bayi, ibu juga perlu menjaga asupan cairan harian dengan minum air putih minimal 2 liter per hari. Pilih air yang bersih, higienis, dan terjaga kualitasnya agar manfaatnya benar-benar optimal bagi kesehatan tubuh.

Baca juga: Total Kandungan Kalori Air Putih dan Manfaatnya untuk Tubuh

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mungkin Anda Juga Suka

Artikel Terkait

Search